Jumat, 26 Juli 2019

Nirkabel


Jaringan nirkabel (Inggriswireless network) adalah bidang disiplin yang berkaitan dengan komunikasi antar sistem komputer tanpa menggunakan kabel. Jaringan nirkabel ini sering dipakai untuk jaringan komputer baik pada jarak yang dekat (beberapa meter, memakai alat/pemancar bluetooth) maupun pada jarak jauh (lewat satelit). Bidang ini erat hubungannya dengan bidang telekomunikasiteknologi informasi, dan teknik komputer. Jenis jaringan yang populer dalam kategori jaringan nirkabel ini meliputi: Jaringan kawasan lokal nirkabel (wireless LAN/WLAN), dan Wi-Fi.
Jaringan nirkabel biasanya menghubungkan satu sistem komputer dengan sistem yang lain dengan menggunakan beberapa macam media transmisi tanpa kabel, seperti: gelombang radiogelombang mikro, maupun cahaya infra merah.
Pada tahun 1970 Norman Abramson, seorang profesor di University of Hawaii, mengembangkan komputer pertama di dunia jaringan komunikasi, ALOHAnet, menggunakan biaya rendah seperti ham-radio. Dengan bi-directional topologi bintang, sistem komputer yang terhubung tujuh ditempatkan lebih dari empat pulau untuk berkomunikasi dengan komputer pusat di Pulau Oahu tanpa menggunakan saluran telepon.
"Pada tahun 1979, FR Gfeller dan U. Bapst menerbitkan makalah di Proceedings IEEE pelaporan percobaan jaringan area lokal nirkabel menggunakan komunikasi infra merah disebarkan. Tak lama kemudian, pada tahun 1980, P. Ferrert melaporkan percobaan penerapan kode satu radio spread spectrum untuk komunikasi di terminal nirkabel IEEE Konferensi Telekomunikasi Nasional. Pada tahun 1984, perbandingan antara infra merah dan CDMA spread spectrum untuk komunikasi jaringan informasi kantor nirkabel diterbitkan oleh IEEE Kaveh Pahlavan di Jaringan Komputer Simposium yang muncul kemudian dalam IEEE Communication Society Magazine. Pada bulan Mei 1985, upaya Marcus memimpin FCC untuk mengumumkan ISM band eksperimental untuk aplikasi komersial teknologi spread spectrum. Belakangan, M. Kavehrad melaporkan percobaan sistem PBX nirkabel kode menggunakan Division Multiple Access. Upaya-upaya ini mendorong kegiatan industri yang signifikan dalam pengembangan dari generasi baru dari jaringan area lokal nirkabel dan diperbarui beberapa lama diskusi di radio portabel dan mobile industri.
Generasi pertama dari modem data nirkabel dikembangkan pada awal 1980-an oleh operator radio amatir, yang sering disebut sebagai radio paket ini. Mereka menambahkan komunikasi data pita suara modem, dengan kecepatan data di bawah 9.600-bit / s, untuk yang sudah ada sistem radio jarak pendek, biasanya dalam dua meter band amatir. Generasi kedua modem nirkabel dikembangkan FCC segera setelah pengumuman di band eksperimental untuk non-militer penggunaan spektrum penyebaran teknologi. Modem ini memiliki kecepatan data yang diberikan atas perintah ratusan kbit / s. Generasi ketiga modem nirkabel ditujukan untuk kompatibilitas dengan LAN yang ada dengan data tingkat atas perintah Mbit / s. Beberapa perusahaan yang mengembangkan produk-produk generasi ketiga dengan kecepatan data di atas 1 Mbit / s dan beberapa produk sudah diumumkan oleh waktu pertama IEEE Workshop on Wireless LAN.
FrekuensiPanjang gelombangNama bandSingkatan[1]
3 – 30 Hz104 – 105 kmExtremely low frequencyELF
30 – 300 Hz103 – 104 kmSuper low frequencySLF
300 – 3000 Hz100 – 103 kmUltra low frequencyULF
3 – 30 kHz10 – 100 kmVery low frequencyVLF
30 – 300 kHz1 – 10 kmLow frequencyLF
300 kHz – 3 MHz100 m – 1 kmMedium frequencyMF
3 – 30 MHz10 – 100 mHigh frequencyHF
30 – 300 MHz1 – 10 mVery high frequencyVHF
300 MHz – 3 GHz10 cm – 1 mUltra high frequencyUHF
3 – 30 GHz1 – 10 cmSuper high frequencySHF
30 – 300 GHz1 mm – 1 cmExtremely high frequencyEHF
300 GHz - 3000 GHz0.1 mm - 1 mmTremendously high frequencyTHF

Rough plot of Earth's atmospheric transmittance (or opacity) to various wavelengths of electromagnetic radiation, including radio waves.
Catatan: di atas 300 GHz, penyerapan radiasi elektromagnetik oleh atmosfer bumi begitu besar sehingga atmosfer secara efektif menjadi "opak" ke frekuensi lebih tinggi dari radiasi elektromagnetik, sampai atmosfer menjadi transparan lagi pada yang disebut jangka frekuensi infrared dan jendela optikal.
Band ELF, SLF, ULF, dan VLF bertumpuk dengan spektrum AF, sekitar 20–20,000 Hz. Namun, suara disalurkan oleh kompresi atmosferik dan pengembangan, dan bukan oleh energi elektromagnetik.
Penghubung listrik didesain untuk bekerja pada frekuensi radio yang dikenal sebagai Penghubung RF. RF juga merupakan nama dari penghubung audio/video standar, yang juga disebut BNC (Bayonet Neill-Concelman).

Band frekuensi yang memiliki nama

  • Band III - 174–245 MHz
  • ISM band...... frekuensi tertentu bervariasi

Microwave (IEEE US)

L band1 to 2 GHz
S band2 to 4 GHz
C band4 to 8 GHz
X band8 to 12 GHz
Ku band12 to 18 GHz
K band18 to 26 GHz
Ka band26 to 40 GHz
V band40 to 75 GHz
W band75 to 111 GHz

Polarisasi (gelombang)

Polarisasi adalah properti yang berlaku untuk gelombang transversal yang menentukan orientasi geometri dari osilasi.[1][2][3][4][5] Dalam gelombang transversal, arah rambat/osilasi tegak lurus terhadap arah gerak gelombang.[4] Contoh sederhana gelombang transversal terpolarisasi adalah getaran yang bergerak di sepanjang tali yang tegang (lihat gambar); contoh lainnya dalam alat musik seperti senar gitar. Bergantung pada bagaimana senar dipetik, getarannya bisa dalam arah vertikal, horizontal, atau pada sudut berapapun - yang tegak lurus terhadap tali. Sebaliknya, dalam gelombang longitudinal, seperti gelombang bunyi dalam cairan atau gas, perpindahan partikel dalam osilasi selalu dalam arah propagasi, sehingga gelombang ini tidak menunjukkan polarisasi. Gelombang transversal yang menunjukkan polarisasi termasuk pada gelombang elektromagnetik - seperti gelombang cahaya dan radiogelombang gravitasi,[6] dan gelombang suara transversal dalam benda padat. Dalam beberapa jenis gelombang transversal, perpindahan gelombang terbatas pada satu arah tunggal, sehingga tidak memungkinkan adanya polarisasi; misalnya, dalam gelombang permukaan dalam cairan (gelombang gravitasi), perpindahan gelombang partikel selalu dalam bidang vertikal.
Gelombang elektromagnetik seperti cahaya terdiri dari medan listrik berosilasi dan medan magnet yang selalu tegak lurus. Di sini, "Polarisasi" gelombang elektromagnetik mengacu pada arah medan listrik. Dalam polarisasi linier, bidang berosilasi dalam satu arah. Dalam polarisasi melingkar atau elips, bidang berputar secara konstan dalam pesawat saat gelombang bergerak. Rotasi dapat memiliki dua kemungkinan arah; bidang berputar dalam arti tangan kanan sehubungan dengan arah rambat gelombang disebut polarisasi lingkaran kanan, dan bidang berputar dalam arti tangan kiri disebut polarisasi lingkaran kiri.
Cahaya atau radiasi elektromagnetik lainnya dari banyak sumber, seperti matahari, api, dan lampu pijar, terdiri atas berbagai gelombang pendek dengan campuran polarisasi yang sama; hal ini disebut cahaya yang tidak terpolarisasi. Cahaya terpolarisasi dapat diproduksi dengan melewatkan cahaya yang tidak terpolarisasi melalui polarisator, yang memungkinkan gelombang hanya satu polarisasi untuk melewatinya. Bahan optik yang paling umum (seperti kaca) bersifat isotropik dan tidak mempengaruhi polarisasi cahaya yang melewatinya; namun, beberapa bahan — material yang menunjukkan birefringence, dikroisme, atau gerak optik — dapat mengubah polarisasi cahaya. Beberapa di antaranya digunakan untuk membuat filter polarisasi. Cahaya juga sebagian terpolarisasi ketika memantul dari permukaan.
Menurut ilmu mekanika kuantum, gelombang elektromagnetik juga dapat dilihat sebagai aliran partikel yang disebut foton. Jika dilihat dengan cara ini, polarisasi gelombang elektromagnetik ditentukan oleh sifat mekanis kuantum dari foton yang disebut spin.[7][8] Sebuah foton memiliki satu dari dua kemungkinan putaran: foton dapat berputar dalam kaidah tangan kanan atau kiri mengenai arah rambatnya. Gelombang elektromagnetik terpolarisasi melingkar terdiri atas foton dengan hanya satu jenis putaran, baik tangan kanan atau kiri. Gelombang terpolarisasi linier terdiri atas foton yang berada dalam superposisi keadaan terpolarisasi sirkuler kanan dan kiri, dengan amplitudo dan fase yang sama disinkronkan untuk memberikan osilasi dalam pesawat. [8]
Polarisasi adalah parameter penting dalam bidang ilmu yang berurusan dengan gelombang transversal, seperti optikseismologiradio, dan gelombang mikro. Khususnya teknologi yang terdampak seperti lasertelekomunikasi nirkabel dan serat optik, seradar.

Spektrum elektromagnetik

Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Spektrum elektromagnetik adalah rentang semua radiasi elektromagnetik yang mungkin. Spektrum elektromagnetik dapat dijelaskan dalam panjang gelombangfrekuensi, atau tenaga per foton. Spektrum ini secara langsung berkaitan (lihat juga tabel dan awalan SI):
  • Panjang gelombang dikalikan dengan frekuensi, hasilnya kecepatan cahaya: 300 Mm/s, yaitu 300 MmHz
  • Energi dari foton adalah 4.1 feV per Hz, yaitu 4.1μeV/GHz
  • Panjang gelombang dikalikan dengan energi per foton adalah 1.24 μeVm
Spektrum elektromagnetik dapat dibagi dalam beberapa daerah yang terentang dari sinar gamma gelombang, pendek berenergi tinggi,sampai pada gelombang mikro dan gelombang radio dengan panjang gelombang sangat panjang. Pembagian ini sebenarnya tidak begitu tegas dan tumbuh dari penggunaan praktis yang secara historis berasal dari berbagai macam metode deteksi. Biasanya dalam mendeskripsikan energi spektrum elektromagnetik dinyatakan dalam elektronvolt untuk foton berenergi tinggi (di atas 100 eV), dalam panjang gelombang untuk energi menengah, dan dalam frekuensi untuk energi rendah (λ ≥ 0,5 mm). Istilah "spektrum optik" juga masih digunakan secara luas dalam merujuk spektrum elektromagnetik, walaupun sebenarnya hanya mencakup sebagian rentang panjang gelombang saja (320 - 700 nm)[1].
EM Spectrum Properties id.svg

Pengertian bandwidth

Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal dalam medium transmisi. Dalam kerangka ini, Bandwidth dapat diartikan sebagai perbedaan antara komponen sinyal frekuensi tinggi dan sinyal frekuensi rendah. frekuensi sinyal diukur dalam satuan Hertzsinyal suara tipikal mempunyai Bandwidth sekitar 3 kHz, analog TV broadcast (TV) mempunyai Bandwidth sekitar 6 MHz.
Bandwidth (lebarpita) dalam ilmu computer adalah suatu penghitungan konsumsi data yang tersedia pada suatu telekomunikasi. Dihitung dalam satuan bits per seconds (bit per detik). Perhatikan bahwa bandwidth yang tertera komunikasi nirkabel, modem transmisi data, komunikasi digital, elektronik, dll, adalah bandwidth yang mengacu pada sinyal analog yang diukur dalam satuan hertz (makna asli dari istilah tersebut) yang lebih tepat ditulis bitrate daripada bits per second.
Dalam dunia web hosting, bandwidth capacity (kapasitas lebarpita) diartikan sebagai nilai maksimum besaran transfer data (tulisan, gambar, video, suara, dan lainnya) yang terjadi antara server hosting dengan komputer klien dalam suatu periode tertentu. Contohnya 5 GB per bulan, yang artinya besaran maksimal transfer data yang bisa dilakukan oleh seluruh klien adalah 5 GB, jika bandwidth habis maka website tidak dapat dibuka sampai dengan bulan baru. Semakin banyak fitur di dalam website seperti gambar, video, suara, dan lainnya, maka semakin banyak bandwidth yang akan terpakai.

Frekuensi
Frekuensi(f) dari sebuah gelombang adalah banyaknya siklus dari sebuah gelombang sinus yang terjadi dalam satu detik. Seperti gelombang radio, frekuensi dapat diartikan sebagai banyaknya siklus dari sebuah gelombang yang melewati pada satu titik yang diberikan dalam satu detik. Sebagai contoh gambar 1 menunjukkan 2 buah siklus terjadi dalam satu detik, karena itu, gelombang sinus tersebut dikatakan mempunyai 2 siklus perdetik.
Pada tahun 1967, untuk menghormati ahli ilmu fisika german Heinrich Hertzistilah Hertztelah ditunjuk untuk digunakan sebagai pengganti istilah siklus perdetik ketika mengacu pada frekuensi dari gelombang radio. Mungkin kelihatan memusingkan bahwa satu tempat dalam istilah siklus digunakan untuk mengganti alternative positif dan negative dari sebuah gelombang, tetapi dalam kejadian lain istilah Hertz digunakan untuk menggantikan apa yang nampak seperti hal yang sama. Kuncinya adalah factor waktu, siklus mengacu pada manapun urutan peristiwa, sedangkan hertz mengacu pada banyaknya kejadian yang berlangsung satu detik.
Hertz disingkat Hz, seribu Hertz sama dengan  kHz, sekarang ini cakupan frekwensi yang dapat dipakai meluas dari kira-kira 15 Hz ke sekitar 300 GHZ.

Kanal
Berdasarkan pola pengelolaan, Wireless LAN (WLAN) dapat dipagi menjadi pengelolaan terpusat dan pengelolaan tidak terkoordinasi.  Pengelolaan terpusa yaitu menenmpatkan acces point pada pusat dan mengatur jarak antar acces point. Pengelolaan terpusat sering ilakukan pada wilayah kampus,perkantoran, dan bandar udara untuk memperolesh sinyal yang maksimal dan mengurangi inferensi akibat tumpang tindih penggunaan kanal. Pengelolaan tidak terkoordinasi adalah penempatan AP tanpa pengaturan lokasi dan jarak antar AP. Pengelolaan tidak terkoordinasi biasa terdapat di lingkungan perumahan  dan karakteristik umum sinyal AP yang saling tumpang tindih.
Teknik lain yang bias digunakan untuk pengelolaan WLAN yaitu teknik kanal. Teknik ini dapat diterapkan pada pengelolaan WLAN terpusat maupun tidak terkoordinasi . Teknik ini sebenarnya adalah teknik penempatan AP berdasarkan frekuensi dan durasi waktu. Setiap negara memberlakukan peraturan dalam penggunaan kanal ini seperti negara Eropa dan Australia memperbolehkan 1 kanal sampai 13 pada 802.11b/g. Amerika memperbolehkan 11 kanal , dan Jepang 14 kanal.
Pemberian kanal ini sebenarnya adalah upaya untuk memaksimalkan throughput, dan memperkecil interferensi.

Perilaku Gelombang Radio

Ada beberapa aturan yang sangat ampuh pada saat merencanakan pertama kali untuk jaringan nirkabel:
Aturan di atas, merupakan simplifikasi dari perilaku gelombang secara umum, mungkin akan lebih mudah di mengerti melalui contoh

Gelombang panjang menjalar lebih jauh

Untuk daya pancar yang sama, gelombang dengan panjang gelombang yang lebih panjang cenderung untuk dapat menjalar lebih jauh daripada gelombang dengan panjang gelombang pendek. Effek ini kadang kala dapat terlihat di radio FM, jika di bandingkan jarak pancar pemancar FM di wilayah 88MHz dengan wilayah 108MHz. Pemancar dengan frekuensi yang lebih rendah cenderung untuk dapat mencapai jarak yang lebih jauh di bandingkan dengan pemancar dengan frekuensi yang tinggi pada daya yang sama.

Gelombang panjang lebih mudah melewati penghalang

Sebuah gelombang di air yang panjang gelombang-nya 5 meter tidak akan di hentikan oleh sebuah potongan kayu yang panjangnya 5 mm di air. Jika ada potongan kayu yang panjangnya 50 meter, misalnya kapal, maka potongan kayu tersebut akan terbawa oleh gelombang tersebut. Jarak sebuah gelombang dapat berjalan tergantung pada hubungan antara panjang gelombang dengan ukuran penghalang yang ada di jalur rambatan gelombang.
Lebih sulit untuk menggambarkan gelombang bergerak “menembus” objek padat, tapi hal ini merupakan salah satu hal biasa di gelombang elektromagnetik. Gelombang dengan panjang gelombang yang panjang (atau frekuensi makin rendah) cenderung untuk dapat menembus objek lebih baik di bandingkan dengan yang panjang gelombang-nya pendek (frekuensi-nya lebih tinggi).
Sebagai contoh, radio FM (88-108MHz) dapat menembus bangunan atau berbagai halangan dengan lebih mudah. Sementara yang gelombangnya lebih rendah, seperti, handphone GSM yang bekerja pada 900MHz atau 1800MHz, akan lebih sukar untuk menembus bangunan. Memang effek ini sebagian karena perbedaan daya pancar yang digunakan di radio FM dengan GSM, tapi juga sebagian karena pendek-nya panjang gelombang di sinyal GSM.

Panjang gelombang yang pendek dapat membawa data lebih banyak

Semakin cepat gelombang berayun atau bergetar, semakin banyak informasi yang dapat dia bawa – setiap getaran atau ayunan dapat, contoh, digunakan untuk mengirimkan bit digital, '0' atau '1', 'ya' atau 'tidak'.
Ada sebuah prinsip yang dapat di lihat di semua jenis gelombang, dan amat sangat berguna untuk mengerti proses perambatan gelombang radio. Prinsip tersebut di kenal sebagai Prinsip Huygens, yang diambil dari nama Christiaan Huygens, seorang matematikawan, fisikawan, dan astronomer Belanda 1629 – 1695.
Bayangkan jika anda menggunakan sebuah tongkat kecil dan memasukan tongkat tersebut ke sebuah kolam yang airnya tenang, kemudian menyebabkan air bergoyang bahkan mungkin berdansa. Gelombang akan meninggalkan pusat dari tongkat – tempat anda memasukan tongkat – dalam bentuk lingkaran.
Jika kita perhatikan, jika ada partikel air yang bergoyang, mereka akan menyebabkan partikel tetangga-nya untuk melakukan hal yang sama dari semua pusat perubahan, maka gelombang sirkular yang baru akan di mulai. Hal ini, dalam bentuk yang sederhana, adalah prinsip Huygens. Dari terjemahan di wikipedia.org,
“Prinsip Huygens adalah metida analisis yang digunakan untuk masalah perambatan / propagasi gelombang di batas medan jauh (far field). Prinsip Huygens memahami bahwa setiap titik dalam gelombang berjalan adalah pusat dari perubahan yang baru dan sumber dari gelombang yang lain, dan gelombang berjalan secara umum dapat dilihat sebagai penjumlahan dari gelombang yang muncul pada media yang bergerak. Cara pandang perambatan / propagasi gelombang yang demikian sangat membantu dalam memahami berbagai fenomena gelombang lainnya, seperti difraksi”

Prinsip Huygens berlaku untuk gelombang radio maupun gelombang di air, maupun suara bahkan cahaya – hanya saja panjang gelombang cahaya sangat pendek sekali untuk memungkinkan manusia melihat efek Huygens secara langsung.
Prinsip ini membantu kita untuk mengerti difrasi maupun zone Fresnel, yang dibutuhkan untuk “line of sight” (LOS) maupun kenyataan bahwa kadang-kadang kita dapat mengatasi wilayah tidak “line of sight”.
Mari kita melihat lebih dekat apa yang terjadi pada gelombang elektromagnetik pada saat merambat,

Line-of-sight

Line-of-sight or line of sight may refer to:
  • Line-of-sight (missile), the straight line between the missile and the target
  • Line-of-sight propagation, electro-magnetic waves travelling in a straight line
  • Line of sight (gaming), visibility on a gaming field, i.e. who can see what
  • Direct fire or line-of-sight fire, shooting directly at a visible target on a relatively flat trajectory
  • Radial velocity or line-of-sight velocity, an object's speed straight towards or away from an observer
  • Sightline, an unobstructed line-of-sight between a subject and object
  • Leonardo da Vinci's term for a structure within the human eye, according to eye movement in reading
  • a line-of-sight double star, one in which the two stars are only coincidentally close together as seen from Earth
     https://en.wikipedia.org/wiki/Line-of-sight

Daya nirkabel

ED03-0249-18.jpg
Daya nirkabel atau transmisi energi nirkabel adalah transmisi energi listrik dari sumber listrik ke beban listrik tanpa konduktor buatan manusia. Transmisi nirkabel berguna dalam kasus-kasus di mana interkoneksi kabel yang nyaman, berbahaya, atau tidak mungkin. Masalah transmisi daya nirkabel berbeda dari telekomunikasi nirkabel, seperti radio. Pada yang terakhir, proporsi energi yang diterima menjadi penting hanya jika terlalu rendah untuk sinyal dibedakan dari kebisingan latar belakang (background noise). Dengan daya nirkabel, efisiensi adalah parameter yang lebih signifikan. Sebagian besar dari energi yang dikirim oleh pembangkit harus tiba di receiver atau penerima untuk membuat sistem yang ekonomis.
Bentuk yang paling umum dari transmisi daya nirkabel dilakukan dengan menggunakan induksi langsung diikuti dengan induksi magnetik resonansi. Metode lain yang sedang dipertimbangkan adalah radiasi elektromagnetik dalam bentuk gelombang mikro atau laser dan konduksi listrik melalui media alam.

JENIS TEKNOLOGI JARINGAN NIRKABEL INDOOR & OUTDOOR

 Pengertian Jaringan Nirkabel
Adalah bidang disiplin yang berkaitan dengan komunikasi antar sistem komputer tanpa menggunakan kabel. Jaringan nirkabel ini sering dipakai untuk jaringan komputer baik pada jarak yang dekat (beberapa meter, memakai alat/pemancarbluetooth) maupun pada jarak jauh (lewatsatelit).
Jaringan nirkabel biasanya menghubungkan satu sistem komputer dengan sistem yang lain dengan menggunakan beberapa macam media transmisi tanpa kabel, seperti gelombang radio, gelombang mikro maupun cahaya infra merah.
·         Adapun jenis-jenis teknologi nirkabel yaitu:
1.       Nirkabel  WPAN ( Wireless Personal Area Network )
Adalah jaringan wireles dengan jangkauan area kecil.
Contoh: Bluetooth, Infrared, Zigbee
- Bluetooth
adalah peralatan yang digunakan untuk menghubungkan perangkat satu dengan perangkat lainnya tanpa menggunakan media kabel, misalnya smartphone dengan smartphone dan perangkat lain yang terpasang bluetooth. Bluetooth beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz dengan menggunakan frekuensi hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi tanpa kabel dengan jarak yang terbatas.
Fungsi Bluetooth
berfungsi untuk media komunikasi antar perangkat sehingga mempermudah pengiriman atau sharing file, audio bahkan video. Bluetooth sendiri sebenarnya  diciptakan untuk menggatikan media kabel sebagai media perantara sehingga lebih praktis dan efisien.



-Infrared
adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang daripada cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Radiasi inframerah memiliki jangkauan tiga "order" dan memiliki panjang gelombang antara 700 nm dan 1 mm.


-   Zigbee
adalah spesifikasi untuk jaringan protokol komunikasi tingkat tinggi, menggunakan radio digital berukuran kecil dengan daya  rendah, dan berbasis pada standar IEEE 802.15.4-2003 untuk jaringan  personal nirkabel  tingkat rendah, seperti saklar lampu nirkabel dengan lampu,alat pengukur listrik dengan inovasi In-Home Display(IHD), serta perangkat-perangkat elektronik konsumen lainnya yang menggunakan jaringan radio jarak dekat dengan daya transfer data tingkat rendah.


2   . Nirkabel  WLAN ( Wireless Local Area Network )
Atau yang kita kenal saat ini adalah WIFI ini memiliki  jangkauan  lebih baik dibanding dengan WPAN. Saat ini WLAN mengalami peningkatan dari segi kecepatan dan luas cakupannya. Awalnya WLAN ditujukan untuk penggunaan perangkat jaringan lokal, namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet.
3  . Nirkabel  WMAN ( Wireless Metropolitan Area Network )
Adalah jaringan wireless yang menghubungkan antar beberapa WLAN.
Contoh: WiMAX
4  . WWAN ( Wireless Wide Area Network )
Jaringan wireless yang umumnya menjangkau area luas.
5   . Cellular Network
Atau Mobile Network adalah jaringan radio terdistribusi yang melayani media komunikasi perangkat mobile seperti : Handphone, Pager, dll
Contoh : GSM , PCS, D-AMPS

KARAKTERISTIK PERANGKAT JARINGAN NIRKABEL

PERANGKAT KERAS
1.Nirkabel Router
-Wireless Router adalah perangkat Router yang berfungsi meneruskan paket data dari satu network ke network lainnya (dari LAN ke WLAN)
- Wireless router juga dapat difungsikan sebagai access point dengan cara menonaktifkan fungsi routernya dan diaktifkan fungsi Access Pointnya. Wireless Router semacam ini disediakan oleh vendor seperti mikrotik, tplink, Linksys, dll.

2.  Nirkabel AP atau Wireless Access Point (WAP)
-Wireless Access Point adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengkoneksikan alat-alat wireless ke sebuah jaringan berkabel (wired network) menggunakan wifi, bluetooth, dll.
-WAP digunakan untuk membuat jaringan WLAN atau memperluas cakupan area wifi yang sudah ada (Menggunakan mode bridge).
- WAP adalah titik pusat jaringan wireless, alat ini memancarkan frekwensi radio untuk mengirimkan data dan menerima data. Dalam jaringan wired, WAP sama fungsinya dengan Hub atau switch.
- Konfigurasi WAP terbilang cukup sederhana, seperti penentuan SSID, Channel, dan pemilihan jenis authenti


ANTENNA
Antena adalah perangkat jaringan yang mempunyai fungsi significant dalam rangka memperluas area jangkauan dari jaringan.

1. Antena Directional
-   Antenna ini merupakan jenis antenna dengan narrow bandwidth, yaitu mempunyai sudut pemancar yang kecil dengan daya lebih terarah.
-          Jaraknya jauh tetapi tidak dapat menjangkau area yang luas.
-          Antenna ini mengirim dan menerima sinyal radio hanya dalam satu arah.
-          Antenna ini biasanya digunakan untuk koneksi point to point, atau multiple point.
-          Contoh antenna directional:
 antenna grid, disc parabolic, yagi, dan antenna sectoral.

  
Gambar antena directional
·         Antenna Grid
Antenna ini sudah cukup  mudah untuk didapatkan dan harganya cukup terjangkau. Antena ini juga dapat dirangkai sendiri dan peralatannya pun juga mudah untuk didapat yaitu hanya dengan tang atau kunci pas.



· Antena Yagi
Antena ini bentuknya seperti antena TV dan sering kita jumpai diatas atap rumah


 -Antenna parabola
Peralatan yang digunakan yaitu wajan, peralon, tutup peralon, kabel UTP, USB Donggle. Untuk merangkai antena ini pun caranya juga cukup mudah.

2. Antena Omnidirectional
-          Antenna ini biasanya digunakan pada access point (AP) dan digunakan untuk koneksi multiple point atau hotspot
-     Antenna ini mempunyai pola radiasi 360 derajat. MempunyaI sudut pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu 3600.
-   Area jangkauannya luas namun jarak jangkaunya pendek.
-  Antenna ini mengirim atau menerima sinyal radio (Radiowave) dari segala arah secara sama.



3. IEEE 802.11a, 802.11b, 802.11g, 802.11n
IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) adalah institusi yang melakukan kajian, riset, dan pengembangan terhadap perangkat jaringan yang kemudian menjadi standarisasi untuk digunakan sebagai perangkat jaringan.
Ø  Code IEEE untuk standarisasi dalam teknologi komunikasi :

-802.1: LAN/MAN Management and Media Access Control Bridges
-802.2: Logical Link Control (LLC)
-802.3: CSMA/CD (Standar untuk Ehernet Coaxial atau UTP)
-802.4: Token Bus
-802.5: Token Ring (bisa menggunakan kabel STP)
-802.6: Distributed Queue Dual Bus (DQDB) MAN
-802.7: LAN Broadband
-802.8: Fiber Optik LAN & MAN (Standar FDDI)
-802.9: Integrated Services LAN Interface (standar ISDN)
-802.10: LAN/MAN Security (untuk VPN)
-802.11: LAN nirkabel (Wi-Fi)
-802.12: Demand Priority Access Method
-802.15: PAN nirkabel (Personal Area Network) > IrDA dan Bluetooth
-802.16: Broadband Wireless Access (standar untuk WiMAX)                                                                                          
Ø  standarisasi nirkabel (wireless), yaitu 802.11 :
-802.11 : Standar dasar WLAN ? mendukung transmisi data 1 Mbps hingga 2 Mbps
-802.11a : Standar High Speed WLAN 5GHz band transfer data up to 54 Mbps
-802.11b : Standar WLAN untuk 2.4GHz ? transmisi data 5,4 hingga 11 Mbps
-802.11e : Perbaikan dari QoS (Quality of Service) pada semua interface radio IEEE WLAN
-802.11f : Mendefinisikan komunikasi inter-access point untuk memfasilitasi vendor yang mendistribusikan WLAN
-802.11g : Menetapkan teknik modulasi tambahan untuk 2,4 GHz band, untuk kecepatan transfer data hingga 54 Mbps.
-802.11h : Mendefinisikan pengaturan spectrum 5 GHz band yang digunakan di Eropa dan Asia Pasifik
-802.11i : Menyediakan keamanan yang lebih baik. Penentuan alamat untuk mengantisipasi kelemahan keamanan pada protokol autentifikasi dan enkripsi
-802.11j: Penambahan pengalamatan pada channel 4,9 GHz hingga 5 GHz untuk standar 802,11a di Jepang

4. Nirkabel Channel
Pada wireless 802.11 b/g/n yang menggunakan band 2.4 GHz, ada 14 chanel yang dapat digunakan. Dalam suatu area kadang sering ada banyak jaringan wireless lain selain milik kita, jika chanel yang digunakan antara satu wireless dengan wireless yang lain bersinggungan tentu akan menimbulkan interferensi yang menyebabkan sinyal wireless kurang maksimal yang akhirnya juga berdampak pada kurang optimalnya pertukaran data pada jaringan wireless tersebut.

2.TOPOLOGI JARINGAN NIRKABEL INDOOR & OUTDOOR
3.JARINGAN NIRKABEL 802.11
4.ANTENA DAN JALUR TRANSMISI 
5.KONFIGURASI ADHOC
https://pkopiko.blogspot.com/?view=sidebar

IEEE 802.11

Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian

The Linksys WRT54G memiliki gelombang radio 802.11b/g dengan dua antenna
IEEE802.11 adalah serangkaian spesifikasi kendali akses medium dan lapisan fisik untuk mengimplementasikan komunikasi komputer wireless local area network di frekuensi 2.4, 3.6, 5, dan 60 GHz. Mereka diciptakan dan dioperasikan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers. Versi dasar dirilis tahun 1997 dan telah melalui serangkaian pembaruan dan menyediakan dasar bagi produk jaringan nirkabel Wi-Fi.
Dalam IEEE ada code tertentu untuk standarisasi dalam teknologi komunikasi:
  • 802.1: LAN/MAN Management and Media Access Control Bridges
  • 802.2: Logical Link Control (LLC)
  • 802.3: CSMA/CD (Standar untuk Ehernet Coaxial atau UTP)
  • 802.4: Token Bus
  • 802.5: Token Ring (bisa menggunakan kabel STP)
  • 802.6: Distributed Queue Dual Bus (DQDB) MAN
  • 802.7: LAN Broadband
  • 802.8: Fiber Optik LAN & MAN (Standar FDDI)
  • 802.9: Integrated Services LAN Interface (standar ISDN)
  • 802.10: LAN/MAN Security (untuk VPN)
  • 802.11: LAN nirkabel (Wi-Fi)
  • 802.12: Demand Priority Access Method
  • 802.15: PAN nirkabel (Personal Area Network) > IrDA dan Bluetooth
  • 802.16: Broadband Wireless Access (standar untuk WiMAX)
Standarisasi IEEE 802.11a
Standard IEEE 802.11a bekerja pada frekuensi 5 GHz mengikuti standard dari UNII (Unlicensed National Information Infrastructure). Teknologi IEEE 802.11a tidak menggunakan teknologi spread-spectrum melainkan menggunakan standar frequency division multiplexing (FDM). Mampu mentransfer data hingga 54 Mbps
Standarisasi IEEE 802.11b
Standar 802.11b saat ini yang paling banyak digunakan satu. Menawarkan thoroughput maksimum dari 11 Mbps (6 Mbps dalam praktik) dan jangkauan hingga 300 meter di lingkungan terbuka. Ia menggunakan rentang frekuensi 2,4 GHz, dengan 3 saluran radio yang tersedia. Transmisi data 5,4 hingga 11 Mbps
Standarisasi IEEE 802.11c
Standar 802.11c (disebut WiFi), yang menjembatani standar 802.11c tidak menarik bagi masyarakat umum. Hanya merupakan versi diubah 802.1d standar yang memungkinkan 802.1d jembatan dengan 802.11-perangkat yang kompatibel (pada tingkat data link).
Standarisasi IEEE 802.11d
Standar 802.11d adalah suplemen untuk standar 802.11 yang dimaksudkan untuk memungkinkan penggunaan internasional 802,11 lokal jaringan. Ini memungkinkan perangkat yang berbeda informasi perdagangan pada rentang frekuensi tergantung pada apa yang diperbolehkan di negara di mana perangkat dari.
Standarisasi IEEE 802.11e
Standar 802.11e yang dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas layanan pada tingkat data link layer. Tujuan standar ini adalah untuk menentukan persyaratan paket yang berbeda dalam hal bandwidth dan keterlambatan transmisi sehingga memungkinkan transmisi yang lebih baik suara dan video.
Standarisasi IEEE 802.11f
Standar 802.11f adalah rekomendasi untuk jalur akses vendor produk yang memungkinkan untuk menjadi lebih kompatibel. Ia menggunakan Inter-Access Point Protocol Roaming, yang memungkinkan pengguna roaming transparan akses beralih dari satu titik ke titik lain sambil bergerak, tidak peduli apa merek jalur akses yang digunakan pada infrastruktur jaringan. Kemampuan ini juga hanya disebut roaming.
Standarisasi IEEE 802.11g
Standar 802.11g menawarkan bandwidth yang tinggi (54 Mbps throughput maksimum, 30 Mbps dalam praktik) pada rentang frekuensi 2,4 GHz. Standar 802.11g mundur-kompatibel dengan standar 802.11b, yang berarti bahwa perangkat yang mendukung standar 802.11g juga dapat bekerja dengan 802.11b.

https://id.wikipedia.org/wiki/IEEE_802.11

Antena dan jalur transmisi
ANTENA
 Antena adalah suatu alat listrik yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi gelombang elektromagnetik kemudian memancarkannya ke ruang bebas atau sebaliknya yaitu menangkap gelombang elektromagnetik dari ruang bebas dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Antena juga tergolong sebagai Transduser karena dapat mengubah suatu bentuk energi ke bentuk energi lainnya.
Antena merupakan salah satu komponen atau elemen terpenting dalam suatu rangkaian dan perangkat Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi Radio ataupun gelombang Elektromagnetik. Perangkat Elektronika tersebut diantaranya adalah Perangkat Komunikasi yang sifatnya tanpa kabel atau wireless seperti Radio, Televisi, Radar, Ponsel, Wi-Fi, GPS dan juga Bluetooth. Antena diperlukan baik bagi perangkat yang menerima sinyal maupun perangkat yang memancarkan sinyal.
JALUR TRANSMISI
Jalur transmisi adalah bagaimana suatu alat dapat mengirimkan informasi dengan peralatanlainnya. Jalur transmisi ini terbagi atas tiga, yaitu: Unicast, Multicast, dan Broadcast.
Unicast
Adalah kontak informasi yang terjadi antar suatu alat dengan satu alat lainnya. Sebagai analogi,contohnya adalah penggunaan telepon. Ketika satu telepon menghubungi telepon lainnya, makayang dapat berkomunikasi adalah dua telepon tersebut.
Multicast
Adalah proses komunikasi yang terjadi antar satu alat dengan alat lainnya. Dimana masing-masing alat yang terhubung dapat berkomunikasi dengan alat yang menghubunginya. Contohnyaadalah server yang ada pada internet. Dimana server tersebut melayani beberapa komputer yangmenghubunginya, dan komputer yang dihubungi dapat memberikan respon balik kepada server itu tadi.
Broadcast 
Adalah proses komunikasi yang terjadi antar satu alat dengan alat lainnya. Dimana masing-masing alat yang terhubung dapat berkomunikasi dengan alat yang menghubunginya. Contohnyaadalah server yang ada pada internet. Dimana server tersebut melayani beberapa komputer yangmenghubunginya, dan komputer yang dihubungi dapat memberikan respon balik kepada server itu tadi.


Topologi pada jaringan LAN (via kabel)tentu berbeda dengan jaringan WLAN (via wireless). Meski secara prinsip sama-sama menghubungkan komputer dengan komputer, namun media transmisi yang digunakan menyebabkan adanya perbedaan jenis topologi antara kedua jaringan ini.
Teknologi yang digunakanoleh jaringan WLAN dan LAN juga berbeda, jika pada WLAN menggunakan teknologi wireless (IEEE 802.11) sedangkan jaringan LAN menggunakan teknologi ethernet (IEEE 802.3). Menurut standar IEEE untuk WLAN ada dua model topologi utama, yaitu:
  1. AdHoc
  1. Infrastruktur
Berikut adalah jenis jenis topologi yang digunakan pada jaringan wireless
1. Independent Basic Service Set (IBBS)
Mengenal Jenis-Jenis Topologi yang Ada Pada Jaringan Wireless
AdHoc sering disebut Independent Basic Service Set (IBBS). Jaringan AdHoc terbentuk bila antara client wireless yang dilengkapi dengan wireless LAN Card saling terhubung satu sama lain secara langsung. Pada jaringan ini tidak memerlukan perantara seperti access point atau perangkat lainnya. Topologi Adhoc ini memiliki beberapa kelemahan. Jika client yang terhubung semakin banyak, maka proses transmisi data akan semakin lambat.
Kelemahan lainnya, karena tidak adanya access point yang dijadikan consentrator pada topologi ini, menyebabkan tidak adanya perangkat yang bisa mengatur wireless client yang tekoneksi. Collusion atau tabrakan pun sangat mungkin terjadi.
2. Basic Service Set (BSS)

Mengenal Jenis-Jenis Topologi yang Ada Pada Jaringan Wireless
Koneksi antar wireless client pada topologi ini diperantarai oleh sebuah perangkat access point. Setiap wireless client yang ingin terhubng dengan client lainnya harus terhububung dulu dengan access point yang digunakan.




(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
3. Extended Service Set (ESS)
Mengenal Jenis-Jenis Topologi yang Ada Pada Jaringan Wireless
Pada topologi ESS terdapat lebih dari satu access point yang digunakan. Tujuannya adalah untuk menjangkau area yang lebih jauh lagi. Jadi, bisa dikatakan topologi ESS ini merupakan gabungan atau kumpulan dari topologi BSS.
Pada topologi BSS atau ESS, kita bisa memadukannya dengan jaringan kabel. Koneksi ini biasa disebut infrastruktur, dimana wireless client dapat terhubng dan berkomunikasi dengan client lain pada jaringan kabel.
Mengenal Jenis-Jenis Topologi yang Ada Pada Jaringan Wireless
 sumber : http://www.pintarkomputer.com/mengenal-jenis-jenis-topologi-yang-ada-pada-jaringan-wireless/


Jaringan Ad-hoc 
Jaringan Ad-hoc adalah salah satu jenis dari Wireless Local Area Network (WLAN) yang terdiri dari sekumpulan node-node yang berkomunikasi satu sama lain secara langsung tanpa melibatkan node perantara seperti access point. Setiap node pada jaringan ad-hoc memiliki interface wireless. Node-node dalam jaringan ad hoc bersifat dinamis dan dapat berubah-ubah.
Pada jaringan ad hoc setiap node tidak hanya berfungsi sebagai pengirim dan penerima informasi tetapi juga berfungsi sebagai pendukung jaringan seperti router. Oleh karena itu maka diperlukan sebuah routing protokol yang ditanamkan pada jaringan ad hoc tersebut. 
Tips Mengkonfigurasi jaringan Ad-Hoc Wireless LAN (peer-to-peer)
Ad-Hoc Wireless LAN
Model jaringan ini memungkinkan perangkat wireless berkomunikasi satu sama lain secara langsung tanpa central access point.
Banyak metode digunakan untuk konfigurasi jaringan Ad-Hoc, berikut adalah salah satu contoh sederhana tips dan tahapan dalam mengkonfigurasi jaringan Ad-Hoc wireless LAN.
  1. Dibutuhkan “wireless network card” pada masing-masing komputer.
  1. Masuk ke “network card properties” dan set SSID dengan nama tertentu (unique). Pastikan bahwa anda mengkonfigure SSID dengan nama yang sama untuk masing-masing komputer. Jika tidak sama, jaringan tidak akan terhubung.
  1. Masuk ke “network card properties” dan set “channel” untuk jaringan wireless yang akan digunakan. Pastikan anda mengkonfigurasi channel dengan angka yang sama untuk masing-masing komputer. Jika tidak, jaringan tidak akan terhubung.
  1. Set IP LAN static pada kedua komputer. Patikan anda mengkonfigurasi IP komputer tersebut dalam satu subnet dan range yang sama. Jika anda set IP pada satu komputer 192.168.1.1 255.255.255.0, pastikan komputer lainnya di set juga pada range (192.168.1.2-254).
  1. Set “network card” pada mode “ad-hoc”, bukan “infrastructure”.
Dengan konfigurasi diatas, seharusnya jaringan ad-hoc anda sudah bisa berjalan normal.
Misal, salah satu PC anda terhubung ke internet, dan PC satu lagi ingin ikut/numpang dalam mengakses internet, anda bisa mengaktifkan fungsi Internet Connection Sharing (ICS) pada OS Windows, berikut tahapannya:
  1. Aktifkan “ICS” pada PC yang memiliki koneksi internet. Catat alamat IP PC ini, yang akan menjadi komputer “host”.
  1. Set “default gateway” “network card” pada PC yang kedua ke alamat IP komputer “host” (refer ke No.1).
  1. Set “DNS server” untuk PC yang kedua dengan alamat IP DNS dari ISP anda.
Perlu diingat bahwa dengan “Internet Connection Sharing” (ICS) via ad-hoc wireless LAN, komputer “host” harus selalu “ON”, jika anda ingin PC kedua bisa mengakses internet.
Tahapan Test Koneksi untuk PC Windows :
  1. Klik Start.
  1. Klik Run.
  1. Ketik “cmd”.
  1. Ketik “ping x.x.x.x”, dimana x.x.x.x adalah alamat IP dari salah satu PC.
  1. Jika “ping is successful”, maka jaringan anda sudah UP dan anda memiliki “full connectivity”
sumber :  http://armont-yes.blogspot.com/2013/08/pengertian-dan-konfigurasi-jaringan-ad.html


Konfigurasi Jaringan Wireless LAN Mode Infrastruktur 
Pendefinisian wireless biasa diterjemahkan sebagai nirkabel atau tanpa kabel. Teknologi Wireless merupakan teknologi yang menghubungkan dua perangkat /  device atau lebih ( dalam hal ini umumnya berupa komputer) untuk berkomunikasi/bertukar data, mengakses suatu aplikasi pada perangkat lain tanpa menggunakan media  kabel.
Tidak seperti jaringan kabel, jaringan wireless memiliki dua mode yang dapat digunakan : infastruktur dan Ad-Hoc. Konfigurasi infrastruktur adalah komunikasi antar masing-masing PC melalui sebuah access point pada WLAN atau LAN. Komunikasi Ad-Hoc adalah komunikasi secara langsung antara masing-masing komputer dengan menggunakan piranti wireless. Penggunaan kedua mode ini tergantung dari kebutuhan untuk berbagi data atau kebutuhan yang lain dengan jaringan berkabel.
Pada mode infrastruktur membutuhkan Access Point (AP). Perangkat ini berfungsi untuk menghubungkan antara client satu dengan yang lainnya sehingga dapat tergabung ke dalam sebuah sistem jaringan. Selain itu Access Point juga dapat bertindak sebagai repeater yang bekerja sebagai perangkat yang dapat menguatkan sinyal dalam suatu jaringan Wireless LAN.
Langkah settingnya adalah sebagai berikut.
  • Siapkan komponen yang paling penting, yaitu Access Point.

Gambar 1. Access Point
  • Hubungkan kabel AC power ke socket power di bagian belakang access point.
  • Hubungkan juga kabel RJ-45 straight dari PC atau laptop ke salah satu port LAN di access point.

Gambar 2. Access Point tampak belakang
  • Setting IP address pada PC menjadi seperti berikut.

Gambar 3. Setting IP Address
  • Buka web browser (mozilla, chrome, IE) dan pastikan proxy server  tidak aktif.
  • Ketikkan 192.168.1.1 pada address bar.
  • Login ke console dengan username dan password 'admin' (tanpa tanda petik).

Gambar 4. Login console
  • Buka tab Basic, sesuaikan range IP address yang ingin digunakan pada DHCP Server.

Gambar 5. Setting access point
  • Sesuaikan juga SSID, channel, serta security yang diinginkan. 

Gambar 6. Setting access point
  • Klik tombol save pada bagian bawah untuk menyimpan settingan.
  • Setting access point sudah selesai, sekarang coba koneksi ke access point tersebut. Lihat apakah SSID sudah muncul di wireless connection bar.

Gambar 7. Connection bar
  • Untuk melakukan koneksi ke SSID masukkan password yang sudah diset di awal.
  • Cek pada laptop anda apakah sudah mendapat ip DHCP dari access point.

Gambar 8. Network properties
Selanjutnya jaringan mode infrastruktur tersebut dapat digunakan untuk berbagi sumber daya yang dimiliki.
sumber : http://sitijannah25.blogspot.com/2013/01/konfigurasi-jaringan-wireless-lan-mode.html

 Pengertian
        Mode AP-bridge digunakan sebagai Access point atau pemancar yang bisa melayani banyak client atau disebut juga dengan PTMP (Point To Multi Point), mode ini bisa kita gunakan untuk network yang sifatnya Routing ataupun Bridging.
        Mode bridge digunakan sebagai Access point atau pemancar akan tetapi hanya bisa melayani  satu client atau disebut juga dengan PTP (Point To Point), mode ini juga bisa kita gunakan untuk network yang sifatnya Routing ataupun Bridging.

Latar Belakang
          Untuk mengetahui tentang perbedaan dan fungsi tersendiri dari wireless tersebut.

Maksud dan Tujuan

  • Mengetahui fungsi wireless mode ap bridge
  • Mengetahui fungsi wireless mode bridge

Topology
 
Ap bridge dari satu pemancar ke banyak client atau bisa dibilang point to multipoint


Bridge dari satu Pemancar ke Satu Client atau bisa dibilang point to point


 


Perbedaan
Perbedaan terletak di client.Ap bridge dapat mengakses 2 atau lebih client,sedangkan bridge hanya dapat mengakses satu client.
sumber :  http://adityaakhlis.blogspot.com/2017/02/perbedaan-mode-wireless-bridge-dan-ap.html?m=1

Repeater Mode
Access point mempunyai kemampuan untuk menyediakan up stream link wireless menjadi jaringan kabel seperti normalnya saluran kabel.

Sumber :https://fncaritahu.blogspot.com/2013/11/pengertian-bridge-mode-dan-repeater.html?m=1

Pemasangan Perangkat Jaringan Nirkabel
A. Prosedur Instalasi

Prosedur instalasi yang wajib ada :
1. Periksa apakah koneksi kabel yang digunakan sudah cocok. Pemasangan kabel dari access point ke switch apakah kabel UTP yang digunakan berjalan dengan baik dan benar dipasangnya.Periksa juga kabel yang digunakan untuk access point ke antena. Diperiksa terlebih dahulu apakah kabel yang digunakan sudah tepat. Diberikan label pada kabel supaya mudah dalam melakukan pemeriksaan atau dokumentasi jaringan sehingga mudah untuk melacak posisi kabel yang ingin diperiksa.

2. Buatlah desain setingan konfigurasi terlebih dahulu sebelum melakukan pada alat-alat yang ada (Access Point, Bridge, klien device) misalnya IP Address yang akan dipasang, SSID yang akan digunakan, user dan password login untuk administrator serta settingan parameter sekuritas yang harus disamakan supaya tidak terjadi masalah saat klien device ingin terhubung dengan access point yang ada.

3. Gunakan software-software yang dapat digunakan untuk menguji radius sinyal dari access point.Hal ini bertujuan untuk memeriksa radius dari sinyal access point dan pemeriksaan dari overlapping chanel.

4. Catat dan dokumentasikan setiap langkah konfigurasi serta contact person dari tim instalasi.Hal ini berguna apabila terjadi permasalahan di kemudian hari sehingga mudah dalam melakukan pengecekan permasalahan.

B. Penempatan Alat-Alat Jaringan Nirkabel

     Akses point biasanya diletakan pada tempat atau titik yang bisa memberikan sinyal atau radius yang seluas mungkin. Penempatan akses point untuk ruangan indoor sebaiknya berada di tempat yang tidak banyak sekat atau dinding sebisa mungkin lone of sight karena radius signal akan semakin kecil apabila semakin banyak sekat atau halangan. Perlu diperhatikan juga dalam memasang access point channel yang digunakan supaya tidak terjadi dead spot atau tabrakan frekuensi.
Sedangkan untuk outdoor ,sebaiknya dilakukan site survei terlebih dahulu untuk mengecek keadaan lapangan.Jangan sampai sinyal pada titik yang akan dipasang akses point akan bertabrakan dengan akses point lain yang telah terpasang lebih dahulu dan keamannya perlu diperhitungkan.Seperti memasang di tempat yang tinggi dan dipasangi anti petir. 

C. Pengkabelan

     Pemasangan kabel ini dilakukan hanya untuk kabel UTP yang dihubungkan dengan akses point karena ini merupakan jaringan nirkabel sehingga yang perlu diperhatikan dalam pengkabelan adalah koneksi access point ke switch. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah kabel tersebut dapat digunakan atau tidak (mis: karena isinya terputus).
Setelah kabel dipasang, gunakan pipa penutup agar rapi. Pemberian tanda pada kabel sebaiknya diterapkan agar memudahkan pengawasan ataupun perbaikan jika terjadi suatu kerusakan. 
Setelah akses point diletakkan di masing-masing lokasi, maka langkah selanjutnya adalah menarik kabel, memasang kartu wireless adapter pada PC user yang akan menggunakan jaringan nirkabel dan memasang parameter sekuritas yang sama untuk setiap PC, laptop ,Handphone ataupun PDA yang akan mengakses jaringan nirkabel tersebut.

D. Proses Instalasi Jaringan Nirkabel

     Sebelum dilakukan instalasi perlu dibuat sebuah jadwal pekerjaan yang baik agar proses instalasi berjalan dengan lancar. Jadwal tersebut secara sekuensial (urut) meliputi hal-hal berikut:
  • Membuat desain jaringan di atas kertas sesuai dengan kondisi nyata di lapangan
  • Melakukan pembongkaran dan pembenahan infrastruktur lapangan,
  • Melakukan pemasangan peralatan jaringan secara menyeluruh
  • Melakukan konfigurasi peralatan jaringan secara menyeluruh
  • Menguji konektivitas semua node dalam jaringan dan radius dari access point yang dipasang
  • Tim Instalasi 
  • Tim instalasi adalah orang-orang yang terlibat dalam melaksanakan instalasi suatu jaringan Nirkabel. Orang-orang ini hendaknya bukanlah orang-orang sembarangan, melainkan memiliki pengalaman dalam bidang jaringan komputer, khususnya pengalaman dalam melakukan instalasi jaringan nirkabel.
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tim instalasi jaringan nirkabel adalah sebagai berikut:
  • Banyak lokasi instalasi
  • Kapasitas user yang akan mengakses jaringan Nirkabel
  • Besar biaya yang akan dikeluarkan untuk proses penginstalan jaringan
Sumber :  https://soburblade.blogspot.com/2016/10/pemasangan-perangkat-jaringan-nirkabel.html?m=1

  
INSTALASI PERANGKAT OUTDOOR

            Instalasi perangkat outdoor yang dilaksanakan diluar ruangan dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu :

Lokasi Pemasangan
Jenis Perangkat
a.  On the ground(dipasang diatas tanah)
ONU Cabinet, RT Cabinet, ADM, Splitter tray dalam cabinet.
b.  On the pole(dipasang di tiang)
ONU Tiang, RT Tiang,Closure.
c. Below the ground(dipasang diManhole/ Handhole)
Closure.

Langkah-langkah pemasangan perangkat adalah sebagai berikut :

Pembuatan pondasi/ Mendirikan tiang
ß
Pemasangan cabinet
ß
Pemasangan catu daya
ß
Terminasi Kabel
ß
Pemasangan modul
ß
Inisialisasi

5.2       Persyaratan lokasi

                        Persyaratan lokasi pemasangaan perangkat adalah sebagai berikut :

a.    Lokasi pemasangan perangkat sedapat mungkin dekat dengan lokasi/ persil kelompok pelanggan (copper centrum) sehingga kabel yang ditarik kearah pelanggan bisa lebih pendek dan persyaratan teknisnya  (redaman transmisi dan tahanan loop) terpenuhi.
b.    Lokasi pemasangan perangkat harus dekat dengan sumber tegangan distribusi PLN, mudah dijangkau serta mudah dalam operasi dan pemeliharaanya.
c.    Lokasi pemasangan perangkattidak boleh pada lokasi yang rawan longsor ataupun rawan banjir.
d.    Lokasi pemasangan perangkat harus memperhatikan rencana tata kota seperti kemungkinan adanya pelebaran jalan, pembangunan sarana umum dan lain sebagainya.
e.    Lokasi pemasangan perangkat harus aman dari gangguan external seperti lalu lintas kendaraan, pejalan kaki dan tindakan kriminal, bila lokasinya rawan kejahatan maka perlu ditambah pagar dan kunci pengaman.

5.3       Persyaratan umum pemasangan perangkat

                        Persyaratan umum pemasangaan perangkat outdoor adalah sebagai berikut :

a.    Apabila perangkat dipasang dekat dengan persimpangan jalan, maka perangkat tidak boleh ditempatkan terlalu dekat dengan sudut jalan, jarak minimal dari sudut jalan adalah 5 meter dan jarak dari pinggir jalan minimal 1 meter berikut contoh penempatan perangkat :
b.    Perangkat outdoor biasanya dikemas dalam kabinet untuk itu ventilasi udara kabinet tidak boleh tertutup bila perlu dipasang fan tambahan agar temperatur didalam kabinet tidak terlalu panas (suhu didalam kabinet direkomendasikan maksimum 30 °C). Untuk menjaga temperatur di dalam kabinet, perangkat outdoor disarankan ditempatkan di dalam shelter.
c.    Perangkat harus terpasang dengan kokoh, tidak miring dan memenuhi estetika keindahan serta dilengkapi dengangrounding yang baik (maksimum 1 ohm).
d.    Apabila karena suatu hal kabinet harus ditempatkan dihalaman atau persil penduduk atau halaman kantor, maka harus mendapat ijin tertulis terlebih dahulu dari pemilik persil yang bersangkutan.
5.3.1    Persyaratan pemasangan perangkat diatas tanah

            Persyaratan pemasangan perangkat diatas tanah adalah sebagai berikut :

a.    Kabinet perangkat harus dipasang patok pelindung agar tidak terlanggar oleh kendaraan, pemasangan patok pengaman seperti gambar berikut :
b.    Kabinet perangkat harus dipasang diatas dudukan/ pondasi beton dengan kedalaman minimal 70 cm dan ketinggian minimal 60 cm dari permukaan lantai kerja, bagian pondasi yang berada diatas permukaan tanah harus diplester/ dihaluskan dan permukaan atas dudukan beton harus dibuat miring agar air tidak menggenang disekitar kabinet. Khusus untuk daerah rawan banjir tinggi dudukan/ pondasi disesuaikan.

c.    Pondasi terbuat dari beton cor dengan perbandingan semen, pasir, batu pecahan 1:2:3, ukuran pondasi disesuaikan dengan ukuran kabinet, pondasi dapat dibuat langsung ditempat ataupun dicetak terlebih dahulu (precast).

d.    Bagian bawah kabinet (cabinet root) harus terpasang kuat pada pondasi beton dengan kedalaman ± 15 cm, berikut gambar pemasangan kabinet pada dudukan beton/ pondasi :
e.    Bagian dalam pondasi harus dibuat berongga dan mempunyai ruang yang cukup untuk pemasukan kabel pelanggan (tembaga), kabel serat optik, kabel catu daya (power) dan kabel grounding.

f.     Agar terhindar dari gangguan serangga maka setelah kabel-kabel terpasang maka rongga tersebut harus ditutup dengan parafin dan rongga pipa kabel yang ada kabelnya dipasang seal.

g.    Setiap kabel harus ditempatkan pada pipa duct tersendiri dan pada belokan harus dipasangflexible pipe, ukuran pipa ductadalah sebagai berikut :
a)         Pipa duct  Æ 100 mm digunakan untuk kabel pelanggan.
b)         Pipa duct Æ  50 mm digunakan untuk kabel Fiber Optik.
c)            Pipa duct Æ  40 mm digunakan untuk kabel Catu daya (power).
d)            Pipa duct Æ  40 mm digunakan untuk kabelgrounding
Pemasangan pipa duct / kabel tidak boleh saling menyilang.

5.3.2    Persyaratan pemasangan perangkat di tiang

            Persyaratan pemasangan perangkat di tiang adalah sebagai berikut :

a.    Tiang tempat pemasangan kabinet/ perangkat harus kuat dan cukup menahan beban perangkat bila perlu dipakai tiang ganda, berat maksimum pemasangan perangkat di tiang adalah 75 kg.
b.    Kabel bawah tahah yang menuju perangkat agar terhindar gangguan external harus diberi pipa pelindung (Riser Pipe) dari besi dan di klem kepada tiang, tinggi pipa pelindung dari permukaan tanah adalah 3 meter.
c.    Bagian bawah tiang yang ditanam harus dicor dengan ketinggian dan kedalaman 50 cm dari permukaan tanah, sedangkan sisanya dicat dengan Tir atau Plinkut seperti gambar berikut :
d.    Pembuatan pondasi dilaksanakan sebelum perangkat dipasang dan harus benar-benar kering sebelum dipakai.
e.    Tinggi tiang yang dapat dipakai minimal 7 meter, sedangkan tinggi perangkat dari atas tanah minimal 2 meter seperti gambar berikut :
f.     Pemasangan perangkat dari kabel atas tahah adalah sebagai berikut :


¨       Catuan AC yang diambil dari jala-jala PLN harus diterminasikan pada Box/Paneltersendiri dan dilengkapi dengan Circuit Breaker dengan besaran arus yang sesuai.
¨       Jalur kabel dapat dipilih sesuai gambar diatas dan sepanjang rute kabel tersebut harus diberikan pipa pelindung yang kuat.
¨       Jenis dan diameter kabel yang dipilih harus disesuaikan dengan besarnya arus/ampere yang dibutuhkan dan telah memenuhi Standar Industri Indonesia (SII).
¨       Batere yang direkomendasikan adalah batere kering agar tidak terjadi korosi didalam kabinet, batere tersebut harus dapat memberikan catuan yang cukup minimal selama 8 jam pada saat catuan utama (PLN) jatuh.
¨       Untuk keseragaman perkabelan batere  gunakan kabel warna hitam untuk kutub (-) dan kabel warna merah untuk kutub (+). Kabel batere yang terpasang pada kutubnya harus dilengkapi sepatu kabel dan dikuatkan dengan baut pengencang seperti gambar berikut :
 
INSTALASI PERANGKAT INDOOR

4.1          Umum

            Instalasi perangkat indoor yang dilaksanakan didalam ruangan meliputi pemasangan perangkat disisi sentral dan disisi pelanggan.
            Perangkat yang biasa dipasang disisi sentral seperti tertera pada gambar 4.1 dibawah ini meliputi :

            a.         Perangkat OLT, CT, SDH Mux, Channel Bank.
            b.         FDF termasuk Splitter Frame(bila PS diletakkan disisi sentral).
            c.         DDF.
            d.         Perangkat T-AURORA.
                       
           
            Catatan :
·         Passive Splitter direkomendasikan dipasang di Sentral atau di gedung pelanggan (untuk perangkat remote indoor).
·         Bila jaringan sudah dilengkapi T-AURORA maka FDF tidak diperlukan lagi.

            Perangkat yang biasa dipasang disisi pelanggan seperti tertera pada gambar 4.2 dibawah ini meliputi :

            a.         Perangkat ONU, RT, SDH Mux, Channel Bank.
            b.         OTB.
            c.         DDF, SDF.
            d.         DP.
e.             Splitter Tray (apabila PS diletakkan disisi pelanggan).
f.              Power Distribution Box

Gambar 4.2     Konfigurasi umum instalasi perangkat disisi pelanggan

            Pada dasarnya instalasi perangkat didalam ruangan dapat dibagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu :

Lokasi Pemasangan
Jenis Perangkat
a.     On the ground(dipasang diatas lantai)

OLT, CT, FDF, DDF, T-AURORA,Splitter Frame, ONU Rack, RT Rack, SDH Mux, CB, Catu Daya.
b.     On the wall(dipasang di dinding)

ONU Dinding, RT dinding, OTB, Splitter Tray(biasanya terintegrasi dengan OTB), SDF, DDF, Catu daya.
           

Langkah-langkah pemasangan perangkat adalah sebagai berikut :

Start
Siapkan dokumen layout, perangkat dan perkakas.
ß

Unpack
Buka peti/ boxdengan alat pembuka/ pengungkit.
ß

Carrying
Bawa perangkat, material dan perkakas instalasi ke ruangan instalasi.
ß


Check
Periksa deskripsi dan jumlah perangkat, alat bantu serta material instalasi sesuai dengan dokumen pengiriman.
ß


Marking
& Driling
Tandai tempat pemasangan perangkat sesuai dengan letak lubang sekrup/ baut pada perangkat. Buat lubang pada tempat tersebut dengan bor listrik untuk pemasangan angker, gunakan mata bor yang kecil dahulu kemudian gunakan mata bor yang besar.
ß


Structure
Assembling

Pasang baut angker pada bagian yang dilubangi tadi kemudian susun kerangka rak/ kabinet pada kedudukannya, gunakanwaterpass agar rak/ kabinet tidak miring.
ß

Equipment
Set Up
Kuatkan baut angker, kemudian pasang kelengkapan rak/ kabinet seperti modul-modul.
ß


Cable
Laying
Gelar semua kabel yang menghubungkan perangkat satu dengan lainnya ternasuk kabelgrounding padagroundingterminal, kemudian ikat sementara padacable tray ataucable holder.
ß

Cable
Forming
Rapihkan susunan kabel pada cable trayatau cable holderdengan cable tiesdengan jarak secukupnya.
ß



Cable Termination
Terminasikan  kabel pada terminal yang sesuai (K52, K71, LSA Plus, Patch Panel, SDP, OTB/FDF) dengan wiring diagram yang telah ditentukan, kemudian pasang label pada kabel dan terminal distribusi agar mudah dikenali. Seluruh kabel harus diterminasikan sampai ke terminal.
ß

Cable Wiring Check
Periksa semua interkoneksi kabel dengan alat test.
ß




ß





Cleaning
Bersihkan lokasi instalasi dan kumpulkan sisa material yang belum terpakai untuk instalasi di tempat lainnya.
ß

Finish
Lakukan pengetesan perangkat dan catat material yang terinstal.
4.2          Persyaratan ruangan

                        Persyaratan ruangan lokasi pemasangaan perangkat adalah sebagai berikut :
           
a.   Ruangan harus bersih, bebas banjir maupun tetesan air dari plafond ruangan mempunyai penerangan dan ventilasi udara yang baik, jika perlu dipersiapkan ruangan khusus untuk perangkat JARLOKAF.
b.   Ruangan harus mempunyai suhu dan kelembaban yang tetap, oleh sebab itu perlu dikondisikan dengan Air Conditioner (AC) yang memadai yaitu pada suhu ruangan 20 ± 10 % dan kelembaban 60 ± 10 %.
c.   Ruangan yang dipilih harus direncanakan secara terpadu dan cukup ruang untuk pengembangan dikemudian hari.
d.  Untuk gedung bertingkat, ruangan dapat dipilih diBasement atau di lantai lainnya dari gedung tersebut  namun harus dekat dengan jalur transportasi barang/ perangkat dan jalur masuknya kabel ke gedung tersebut.
e.   Ruangan perangkat harus dekat dengan terminal distribusi existing, terdapat sumber catu daya yang cukup untuk mencatu perangkat dan chargernya.
f.    Ruangan harus mempunyai terminal groundinggrounding bar.
g.   Lantai atau dinding tempat pemasangan perangkat harus mampu menahan beban dari perangkat yang akan dipasang, berikut kondisi lantai dan dinding  yang dipersyaratkan :

Lokasi Pemasangan
Minimum menahan beban 
Diatas lantai (dalam bentuk rak)
200 kg/ m2
Di dinding (dalam bentuk kabinet)
75 kg


4.3          Persyaratan umum pemasangan perangkat

                        Persyaratan umum pemasangaan perangkat indoor adalah sebagai berikut :

a.    Perangkat mudah dijangkau dan tidak mengganggu perangkatexisting (bila ada).
b.    Perangkat dipasang secara teratur/ berurutan sesuai dengan dokumen survei.
c.    Penempatan perangkat diatur sedemikian rupa sehingga tersedia lahan untuk kegiatan Operasi dan Pemeliharan, serta tidak berada dibawah tetesan air kondensasi AC.
d.    Perangkat harus terpasang dengan kokoh, tidak miring dan memenuhi estetika keindahan.
e.    Perangkat harus diberi pentanahan dan terintegrasi dengan pentanahan perangkat telekomunikasi lainnya, besarnya tahanan maksimum 1 Ohm. Kabel groundingdirekomendasikan yang mempunyai jaket PE dengan diameter yang sesuai.
f.     Sub rack dan modul-modul hanya dapat dipasang setelah rak utama terpasang kuat.
g.    Alur kabel catu daya harus terpisah dengan alur kabel komunikasi dan harus diikat rapi dengan tie rope/ cable tiespada cable tray, jarak pemasangan pengikat tersebut adalah 25 cm untuk alur vertikal dan 100 cm untuk alur horizontal. Sedangkan untuk kabel yang banyak harus menggunakan tali montage atau benang Siemens.
h.    Bila ruangan terpisah untuk perangkat yang satu dengan lainnya maka harus dipasangcable tray, untuk menjaga estetika serta kemudahan O&M.
i.      Terminasi kabel 2 Mbps yang menghubungkan antar perangkat transmisi harus dilaksanakan pada DDF (K52) dengan jarak maksimum 150 m.
j.      Terminasi dikelompokkan berdasarkan jenis layanan/service.
k.    Persyaratan pemasangan modul adalah sebagai berikut :         
¨       Pada saat memasang modul, pergelangan tangan harus dipasang kabel grounding karena modul sangat sensitif dengan elektrostatik.
¨       Pemasangan modul harus hati-hati dan permukaan modul baik sisi komponen maupun sisi solderan tidak boleh disentuh dengan tangan.
¨       Modul harus terpasang tepat pada slotnya dan konektor modul benar-benar terhubung dengan konektor pada backplane.
¨       Slot yang kosong harus dipasang penutup agar tidak ada debu yang masuk.
l.      Persyaratan inisialisasi perangkat sebagai berikut :        
¨       Inisialisasi perangkat dilaksanakan setelah semua sistim diperiksa dan terpasang dengan baik.
¨       Sumber catu daya harus diperiksa terlebih dahulu agar dapat diperoleh tegangan/ arus yang konstan.
¨       Hidupkan perangkat satu persatu kemudian lakukan pengecekan semua lampu indikator (LED) dengan mengoperasikan switch lamp test.
¨       Apabila ditemukan kelainan maka sumber kelainan harus segera dilacak jika perlu catuan segera diputus.
¨       Pelaksanaan inisialisasi maupun trouble shootingharus mengacu kepada rekomendasi dari pabrikan.

4.4       Persyaratan pemasangan perangkat diatas lantai
           
            Persyaratan pemasangan perangkat diatas lantai adalah sebagai berikut :
a.    Perangkat dapat dipasang langsung diatas lantai maupun diatas Raise Floor, tinggi maksimum Raise Floor adalah ±50 cm.
b.    Agar tidak mengganggu lalu lintas personil, maka berikut ini adalah contoh floor layout.
c.    Perangkat yang tidak memerlukan akses daribackplane dapat dipasang bersandar di dinding atau back to back.


Keterangan :

No.
Objek
Jarak (mm)
1.
Belakang rak – Dinding
1.000
2.
Muka rak – Dinding
1.000
3.
Muka rak - Belakang rak lainnya
1.000
4.
Muka rak - Muka rak lainnya
1.000
5.
Belakang rak - Belakang rak lainnya
1.000
6.
Pinggir rak – Dinding
1.000
7.
Pinggir rak - Pinggir rak
6

d.    Untuk menghubungkan kabel dari perangkat satu dengan perangkat lainnya harus dipasang tray kabel, tray kabel dapat dipasang dibawah rak (didalam raise floor) atau diatas perangkat. Berikut persyaratan pemasangan tray.

e.    Bila rak dipasang langsung diatas lantai, maka bagian bawah rak harus dipasang mati dengan lantai menggunakan angker/ dyna bolt seperti contoh pada gambar berikut :


f.     Sedangkan bila perangkat dipasang diatas Raise floor, maka rak dipasang pada kerangka Raise floor dan dikuatkan dengan mur/ baut yang sesuai. 

4.5       Persyaratan pemasangan perangkat di dinding

            Persyaratan pemasangan perangkat di dinding adalah sebagai berikut :
a.    Dinding tempat pemasangan perangkat harus kuat, rata dan mempunyai ketebalan yang cukup.
b.    Perangkat yang dipasang di dinding harus dikuatkan oleh mur/ baut dengan panjang minimal 60 mm seperti tertera pada gambar berikut :
c.    Tinggi perangkat dari atas lantai disesuaikan dengan ukuran perangkat dan keleluasaan petugas pelaksana Operasi dan Pemeliharaan yaitu antara 60 cm sampai dengan 140 cm atau disesuaikan dengan kondisi ruangan. Konstruksi pemasangannya adalah sebagai berikut :

d.    Alur masuk/ keluar kabel ke/ dari perangkat dapat dari atas maupun dari bawah, alur kabel yang terbuka dan banyak gangguan eksternal termasuk kabel grounding harus dibericable duct dari PVC.
e.    Besarnya Bending Radiusminimum pada jalur kabel yang membelok adalah minimal sebesar 20 kali diameter kabel.
f.     Pada jalur kabel yang membelok harus dilindungi dengan flexible pipe.
g.    Apabila perangkat mempunyai pintu penutup, maka harus disediakan ruangan agar pintu bebas membuka dan menutup.

Sumber : http://informasi-dunia-tik.blogspot.com/2012/02/instalasi-perangkat-indoor.html?m=1

Prosedur dan Teknik Pemeriksaan Permasalahan Jaringan Nirkabel

PERMASALAHAN JARINGAN NIRKABEL

Kompetensi Dasar 
3.3. Mengevaluasi permasalahan jaringan nirkabel
4.3. Memperbaiki jaringan nirkabel

Saat ini pengunaan jaringan nirkabel telah digunakan oleh banyak orang, dan hampir setiap orang telah memiliki jaringan nirkabel baik dirumah atau di kantor. Namun, pada kebanyakan perangkat nirkabel seperti router yang digunakan dirumah tidak semuanya memiliki kemampuan untuk melihat perangkat apa saja yang terkoneksi. Untuk itu kami telah merangkum beberapa cara yang kami rangkum dari internet untuk membantu kita melihat perangkat apa saja yang tersambung pada perangkat nirkabel yang kita gunakan.

Seperti biasa kami selalu mencoba menghadirkan cara-cara yang sederhana dan mudah untuk di aplikasikan, untuk itu kami telah menemukan beberapa aplikasi yang dapat membantu mendeteksi perangkat-perangkat yang tersambung pada jaringan nirkabel yang kita miliki.

Wireless Network Watcher

Untuk yang pertama kita akan menggunakan aplikasi bernama Wireless Network Watcher.
1. Pertama kita perlu mengunduh dan memasang aplikasi Wireless Network Watcher http://www.nirsoft.net/utils/wnetwatcher.zip, Setelah terpasang, jalankan aplikasi, maka kita akan melihat tampilan seperti dibawah ini.


2. Selanjutnya sambungkan ke jaringan nirkabel yang hendak kita periksa, ini dilakukan melalui Windows pada icon wireless di pajak kanan taskbar. Setelah tersambung jalankan “Start Scanning”.


3. Kita perlu menunggu beberapa saat setelah kita menjalankan menu “Start Scanning”.
4. Setelah proses pemindaian selesai, kia akan melihat daftar perangkat yang terkoneksi berikut alamat IP yang digunakan.


Untuk pengecekan lebih lanjut kita dapat menggunakan perintah ping atau tracert melalui konsol “Command Prompt” untuk mengetahui informasi siapa pemilik alamat IP tersebut. Bisa juga kita gunakan aplikasi yang terkait dengan masalah jaringan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

SoftPerfect WiFi Guard
Dengan menggunakan SoftPerfect WiFi Guard kita akan mengetahui apabila ada yang menggunakan jaringan nirkabel tanpa sepengetahuan kita. Ini karena SoftPerfect WiFi Guard akan menginformasikan hal tersebut secara otomatis. Aplikasi ini memiliki pemindaian jaringan yang berjalan sesuai interval waktu yang telah ditentukan, kemudian akan memberikan laporan apabila menemukan perangkat yang tidak dikenali.
1. Seperti biasa, hal yang pertama perlu kita lakukan adalah mengunduh dan memasang SoftPerfect WiFi Guard di komputer kita. Setelah aplikasi terpasang, jalankan.


2. Kemudian buka menu File, lalu pilih Setting.

3. Aktifkan tiga pilihan terakhir
4. Setelah itu klik tombol “Scan Now”
5. Apabila ada perangkat yang tidak dikenali, aplikasi tersebut akan memberitahukan kita.

Cara Perbaikan Kerusakan atau Permasalahan dan Prosedur Pengecekan Hasil Perbaikan pad Jaringan


Setalah membangun sebuah jaringan LAN, MAN atau yang lainnya pasti tidak luput dari permasalahan yang sering muncul dan kebanyakan kita mengalaminya, Namun permasalahan tersebut bisa diatasi dengan cara atau hal yang mudah, asalkan kita tahu kerusakan apa yang sedang terjadi pada jaringan yang kita bangun
1. Mati atau tidak berfungsinya komponen pada jaringan
Mati atau tidak berfungsinya komponen pendukung jaringan disebabkan oleh korosi (berkarat) dan rusak. Korosi yang terjadi dikarenakan ruang atau tempat jaringan yang lembab dan juga pemakaian yang suah terlalu lama tanpa adanya perawatan yang berkala. Dalam sistem jaringan LAN sering kita menyebut permasalahan yang menyebabkan seluruh atau sebagian jaringan terganggu disebut jaringan dalam kondisi down. Down dalam jaringan bisa kita artikan sedang turun atau tidak bekerja secara maksimal. Down dapat meyebabkan komunikasi dalam jaringan menjadi lambat atau tidak bekerja sama sekali. Kondisi tersebut yang perlu ditangani sehingga jaringan dapat bekerja dengan baik dan kembali normal. Istilah Down dalam jaringan komputer LAN berbeda dengan Down pada jaringan Warnet (warung Internet). Down pada jaringan LAN disebabkan system dalam jaringan LAN tersbut atau karena tidak berfungsinya peralatan maupun komponen dalam jaringan LAN tersebut. Down pada Warnet disebabkan oleh banyak sekali faktor diantaranya pengaruh dari jaringan LAN yang ada dalam warnet, dari Provider (jasa pelayanan akses internet) yang mengalami gangguan dan bisa juga dari line telphon yang penuh sehingga menyebabkan akses ke internet tidak dapat dilakukan Down dalam jaringan LAN lebih mudah penanganannya apabila dibandingkan dengan Down pada Warnet. Down dalam jaringan LAN lebih mudah diatasi karena kita dapat mendeteksi melalui indicator-indikator yang dapat kita lihat. Indikator-indikator tersebut memberikan isarat jika terjadi kerusakan atau tidak berfungsinya komponen. Indikasi kerusakan pada masing-masing komponen dapat diuraikan sebagai berikut.
2. kerusakan pada Kabel dan konektor Jaringan
Kabel dan konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer lain atau dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan. Kabel dan konektor untuk membuat jaringan LAN yang banyak digunakan ada 3 jenis yaitu:
a. Jenis kabel serat optik menggunakan konektor SC dan ST.
Gangguan atau kerusakan pada kabel dan konektor jenis serat optik sangat jarang, tetapi memerlukan penanganan secara khusus untuk perawatan jaringan
b. Jenis Kabel UTP dengan konekor RJ45.
Gangguan atau kerusakan pada kabel jenis ini adalah konektor yang tidak terpasang dengan baik (longgar), susunan  pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat
dilihat adalah lampu indikator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada Hub/switch. Jaringan menggunakan kabel UTP kesalahan yang muncul relatif sedikit, karena jaringan terpasang menggunakan topologi star, workstation terpasang secara paralel dengan menggunakan swicth/hub. Sehingga yang terjadi gangguan hanya pada workstation yang kabelnya mengalami gangguan saja
c. Jenis kabel Coaxial dengan konektor BNC.
Kabel jenis coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan jenis kabel lainnya dan sering terjadi gangguan karena konektor yang longgar (tidak konek), kabel short dan kabel terbuka resistor pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor ini menyebabkan system jaringan akan down dan komunikasi antar komputer berhenti
Jika terjadi kerusakan pada kabel dan konektor jaringan yang disebabkan oleh suatu hal, solusinya kita lihat dahulu apakah kabel yang kita gunakan itu benar-benar tidak bias digunakan lagi atau masih bisa, jika tidak kita perlu menggantinya dengan kabel dan konektor yang baru.atau jika yang rusak itu hanya pada konektornya namun kabelnya masih dapat digunakan kita hanya perlu memgganti konektornya saja.
3. Gangguan atau Kerusakan pada Hub/switch
Hub/switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan (Network Card). Jika Hub mengalami kerusakan berarti seluruh jaringan juga tidak dapat berfungsi untuk berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation dengan server. Apabila terjadi kerusakan pada Hub dapat dilihat pada lampu indikator power dan lampu indikator untuk masing masing workstation. Apabila lampu indikator power Hub/switch mati berarti kemungkinan besar Hub tersebut rusak. Jika ada lampu indikator workstation yang tidak menyala menyatakan bahwa komputer workstation sedang tidak aktif (tidak hidup) atau ada gangguan pada komputer workstation tersebut.
Jika terjadi kerusakan pada HUB maka pertama kita harus mengecek apakah HUB yang kita gunakan memang sudah rusak atau hanya mengalami gangguan saja,namun jika HUB yang kita gunakan memang benar-benar pasitif rusak maka kita perlu menggantinya dengan HUB yang baru atau dapat diperbaiki ditempat service khusus.namun saran kami lebih baik mengganti dengan yang baru selain kwalitasnya yang lebih bagus biasanya biaya memperbaiki hampir sama dengan biaya membeli baru.
a. Tidak bisa sharing data
Hal ini sering terjadi dikarenakan sharing pada computer masih di disable jadi kita harus mengaktifkan dengan IP komputer lainnya. Ganti dengan IP yang beda.
b. Komputer tidak terdeteksi oleh komputer lain

Hal ini sering terjadi dikarenakan alamat digunakan dan IP yang kosong. Lalu ganti IP address sehingga bisa terdeteksi oleh komputer lain. Selain itu kita jug abis mengecek apakah komputet kita bisa terkoneksi dengan komputer orang lain  lalu ketik pingàRun àcaranya adalah Klik start  <> -t. misalnya ping 192.168.0.89. Nanti akan muncul balasan Jika Reply From . . . . . . berarti komputer kita sudah terkoneksi dengan baik jika muncul Request Time Out maka komputer kita tidak bisa terkoneksi dengan komputer lain.
c. Tidak muncul Local Area Connection
Hal ini kemungkinan besar kita lupa untuk mengisntal driver Network Adapter, jadi yang harus dilakukan adalah menginstal Driver Network Adapter. Biasanya kalu kita sudah menginstal driver akan mucul Local Area Connetion.
d. Icon Lan Area Connection tidak berkedip biru
Hal ini sering terjadi karena kita dalam memasang konektor kurang tepat, coba lihat lampu indicator pada konektor apakah sudah menyala atau belum. Jika belum coba cabut dan tancapkan kembali, setelah itu kalau masih belum coba periksa konektor pada HUB apakah sudah dikonekan dengan HUB atau belum.
e. Lambatnya Jaringan Dan Bagaimana Memperbaiki Performanya
Dalam suatu infrastructure jaringan yang sangat besar, suatu jaringan yang efficient adalah suatu keharusan. Jika design infrastructure jaringan kita tidak efficient, maka applikasi atau akses ke resource jaringan pun menjadi sangat tidak efficient dan terasa sangat lambat. Performa jaringan yang sangat lambat ini biasanya disebabkan oleh congestion jaringan (banjir paket pada jaringan), dimana traffic data melebihi dari kapasitas bandwidth yang ada sekarang. 
f. Kerusakan jaringan karna Serangan Trojan Virus
Jika environment jaringan anda terinfeksi dengan Trojan virus yang menyebabkan system anda dibanjiri oleh program-2 berbahaya (malicious programs), maka jaringan akan mengalami suatu congestion yang mengarah pada kelambatan system jaringan anda, dan terkadang bisa menghentikan layanan jaringan.
g. Sering Lambat jaringan waktu proses authentication
Jika dalam corporate anda mempunyai banyak site yang di link bersama dan setiap site / cabang dan kantor pusat di konfigurasikan sebagai active directory site terpisah dan domain controller di integrasikan dengan DNS server, disaat peak hours jam sibuk user pada kantor cabang sering mengalami proses logon yang lambat sekali bahkan time-out. Hal ini akibat dari masalah bottleneck saat komunikasi interlink lewat koneksi WAN link yang menjurus lambatnya system.
Saat user logon ke jaringan, Global Catalog memberikan informasi Universal Group membership account tersebut kepada domain controller yang sedang memproses informasi logon tersebut. jika Global Catalog tidak tersedia, saat user melakukan inisiasi proses logon, user hanya akan bisa logon kepada local machine saja, terkecuali jika di site tersebut domain controllernya di configure untuk Cache Universal Group membership di setiap kantor cabang. Bisa saja sich domain controller di masing-masing cabang di promote Global Catalog, akan tetapi waspadai juga replikasinya yang bisa menyebabkan link WAN menjadi lambat. Anda bisa mengatur frequensi replikasi menghindari jam sibuk jika memungkinkan.
Dengan meng-enable Universal Group Membership Caching disetiap cabang, akan menyelesaikan masalah kelambatan jaringan jenis ini.

Cara Perbaikan Kerusakan atau Permasalahan dan Prosedur Pengecekan Hasil Perbaikan pad Jaringan


Setalah membangun sebuah jaringan LAN, MAN atau yang lainnya pasti tidak luput dari permasalahan yang sering muncul dan kebanyakan kita mengalaminya, Namun permasalahan tersebut bisa diatasi dengan cara atau hal yang mudah, asalkan kita tahu kerusakan apa yang sedang terjadi pada jaringan yang kita bangun
1. Mati atau tidak berfungsinya komponen pada jaringan
Mati atau tidak berfungsinya komponen pendukung jaringan disebabkan oleh korosi (berkarat) dan rusak. Korosi yang terjadi dikarenakan ruang atau tempat jaringan yang lembab dan juga pemakaian yang suah terlalu lama tanpa adanya perawatan yang berkala. Dalam sistem jaringan LAN sering kita menyebut permasalahan yang menyebabkan seluruh atau sebagian jaringan terganggu disebut jaringan dalam kondisi down. Down dalam jaringan bisa kita artikan sedang turun atau tidak bekerja secara maksimal. Down dapat meyebabkan komunikasi dalam jaringan menjadi lambat atau tidak bekerja sama sekali. Kondisi tersebut yang perlu ditangani sehingga jaringan dapat bekerja dengan baik dan kembali normal. Istilah Down dalam jaringan komputer LAN berbeda dengan Down pada jaringan Warnet (warung Internet). Down pada jaringan LAN disebabkan system dalam jaringan LAN tersbut atau karena tidak berfungsinya peralatan maupun komponen dalam jaringan LAN tersebut. Down pada Warnet disebabkan oleh banyak sekali faktor diantaranya pengaruh dari jaringan LAN yang ada dalam warnet, dari Provider (jasa pelayanan akses internet) yang mengalami gangguan dan bisa juga dari line telphon yang penuh sehingga menyebabkan akses ke internet tidak dapat dilakukan Down dalam jaringan LAN lebih mudah penanganannya apabila dibandingkan dengan Down pada Warnet. Down dalam jaringan LAN lebih mudah diatasi karena kita dapat mendeteksi melalui indicator-indikator yang dapat kita lihat. Indikator-indikator tersebut memberikan isarat jika terjadi kerusakan atau tidak berfungsinya komponen. Indikasi kerusakan pada masing-masing komponen dapat diuraikan sebagai berikut.
2. kerusakan pada Kabel dan konektor Jaringan
Kabel dan konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer lain atau dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan. Kabel dan konektor untuk membuat jaringan LAN yang banyak digunakan ada 3 jenis yaitu:
a. Jenis kabel serat optik menggunakan konektor SC dan ST.
Gangguan atau kerusakan pada kabel dan konektor jenis serat optik sangat jarang, tetapi memerlukan penanganan secara khusus untuk perawatan jaringan
b. Jenis Kabel UTP dengan konekor RJ45.
Gangguan atau kerusakan pada kabel jenis ini adalah konektor yang tidak terpasang dengan baik (longgar), susunan  pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat
dilihat adalah lampu indikator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada Hub/switch. Jaringan menggunakan kabel UTP kesalahan yang muncul relatif sedikit, karena jaringan terpasang menggunakan topologi star, workstation terpasang secara paralel dengan menggunakan swicth/hub. Sehingga yang terjadi gangguan hanya pada workstation yang kabelnya mengalami gangguan saja
c. Jenis kabel Coaxial dengan konektor BNC.
Kabel jenis coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan jenis kabel lainnya dan sering terjadi gangguan karena konektor yang longgar (tidak konek), kabel short dan kabel terbuka resistor pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor ini menyebabkan system jaringan akan down dan komunikasi antar komputer berhenti
Jika terjadi kerusakan pada kabel dan konektor jaringan yang disebabkan oleh suatu hal, solusinya kita lihat dahulu apakah kabel yang kita gunakan itu benar-benar tidak bias digunakan lagi atau masih bisa, jika tidak kita perlu menggantinya dengan kabel dan konektor yang baru.atau jika yang rusak itu hanya pada konektornya namun kabelnya masih dapat digunakan kita hanya perlu memgganti konektornya saja.
3. Gangguan atau Kerusakan pada Hub/switch
Hub/switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan (Network Card). Jika Hub mengalami kerusakan berarti seluruh jaringan juga tidak dapat berfungsi untuk berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation dengan server. Apabila terjadi kerusakan pada Hub dapat dilihat pada lampu indikator power dan lampu indikator untuk masing masing workstation. Apabila lampu indikator power Hub/switch mati berarti kemungkinan besar Hub tersebut rusak. Jika ada lampu indikator workstation yang tidak menyala menyatakan bahwa komputer workstation sedang tidak aktif (tidak hidup) atau ada gangguan pada komputer workstation tersebut.
Jika terjadi kerusakan pada HUB maka pertama kita harus mengecek apakah HUB yang kita gunakan memang sudah rusak atau hanya mengalami gangguan saja,namun jika HUB yang kita gunakan memang benar-benar pasitif rusak maka kita perlu menggantinya dengan HUB yang baru atau dapat diperbaiki ditempat service khusus.namun saran kami lebih baik mengganti dengan yang baru selain kwalitasnya yang lebih bagus biasanya biaya memperbaiki hampir sama dengan biaya membeli baru.
a. Tidak bisa sharing data
Hal ini sering terjadi dikarenakan sharing pada computer masih di disable jadi kita harus mengaktifkan dengan IP komputer lainnya. Ganti dengan IP yang beda.
b. Komputer tidak terdeteksi oleh komputer lain

Hal ini sering terjadi dikarenakan alamat digunakan dan IP yang kosong. Lalu ganti IP address sehingga bisa terdeteksi oleh komputer lain. Selain itu kita jug abis mengecek apakah komputet kita bisa terkoneksi dengan komputer orang lain  lalu ketik pingàRun àcaranya adalah Klik start  <> -t. misalnya ping 192.168.0.89. Nanti akan muncul balasan Jika Reply From . . . . . . berarti komputer kita sudah terkoneksi dengan baik jika muncul Request Time Out maka komputer kita tidak bisa terkoneksi dengan komputer lain.
c. Tidak muncul Local Area Connection
Hal ini kemungkinan besar kita lupa untuk mengisntal driver Network Adapter, jadi yang harus dilakukan adalah menginstal Driver Network Adapter. Biasanya kalu kita sudah menginstal driver akan mucul Local Area Connetion.
d. Icon Lan Area Connection tidak berkedip biru
Hal ini sering terjadi karena kita dalam memasang konektor kurang tepat, coba lihat lampu indicator pada konektor apakah sudah menyala atau belum. Jika belum coba cabut dan tancapkan kembali, setelah itu kalau masih belum coba periksa konektor pada HUB apakah sudah dikonekan dengan HUB atau belum.
e. Lambatnya Jaringan Dan Bagaimana Memperbaiki Performanya
Dalam suatu infrastructure jaringan yang sangat besar, suatu jaringan yang efficient adalah suatu keharusan. Jika design infrastructure jaringan kita tidak efficient, maka applikasi atau akses ke resource jaringan pun menjadi sangat tidak efficient dan terasa sangat lambat. Performa jaringan yang sangat lambat ini biasanya disebabkan oleh congestion jaringan (banjir paket pada jaringan), dimana traffic data melebihi dari kapasitas bandwidth yang ada sekarang. 
f. Kerusakan jaringan karna Serangan Trojan Virus
Jika environment jaringan anda terinfeksi dengan Trojan virus yang menyebabkan system anda dibanjiri oleh program-2 berbahaya (malicious programs), maka jaringan akan mengalami suatu congestion yang mengarah pada kelambatan system jaringan anda, dan terkadang bisa menghentikan layanan jaringan.
g. Sering Lambat jaringan waktu proses authentication
Jika dalam corporate anda mempunyai banyak site yang di link bersama dan setiap site / cabang dan kantor pusat di konfigurasikan sebagai active directory site terpisah dan domain controller di integrasikan dengan DNS server, disaat peak hours jam sibuk user pada kantor cabang sering mengalami proses logon yang lambat sekali bahkan time-out. Hal ini akibat dari masalah bottleneck saat komunikasi interlink lewat koneksi WAN link yang menjurus lambatnya system.
Saat user logon ke jaringan, Global Catalog memberikan informasi Universal Group membership account tersebut kepada domain controller yang sedang memproses informasi logon tersebut. jika Global Catalog tidak tersedia, saat user melakukan inisiasi proses logon, user hanya akan bisa logon kepada local machine saja, terkecuali jika di site tersebut domain controllernya di configure untuk Cache Universal Group membership di setiap kantor cabang. Bisa saja sich domain controller di masing-masing cabang di promote Global Catalog, akan tetapi waspadai juga replikasinya yang bisa menyebabkan link WAN menjadi lambat. Anda bisa mengatur frequensi replikasi menghindari jam sibuk jika memungkinkan.
Dengan meng-enable Universal Group Membership Caching disetiap cabang, akan menyelesaikan masalah kelambatan jaringan jenis ini.

PENGERTIAN FIBER OPTIK

Apa itu fiber optik? Pengertian Fiber Optik adalah suatu jenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus, dan digunakan sebagai media transmisi karena dapat mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu lokasi ke lokasi lainnya dengan kecepatan tinggi.
Ukuran fiber optik ini sangat kecil dan halus (diameternya hanya 120 mikrometer), bahkan lebih kecil dari helaian rambut manusia. Komponen jaringan ini memiliki kecepatan transmisi yang tinggi dengan menggunakan pembiasan cahaya sebagai prinsip kerjanya. Sumber cahaya yang digunakan untuk proses transmisi adalah laser atau LED.
Fiber optik  atau serat optik menjadi salah satu komponen yang cukup populer dalam dunia telekomunikasi belakangan ini. Pasalnya, kabel jaringan tersebut memiliki kecepatan akses yang tinggi sehingga banyak digunakan sebagai saluran komunikasi.

Prinsip Kerja Serat Optik 

Prinsip kerja serat optik digambarkan dengan penjelasan sebagai berikut (Praja dkk, 2013):
Prinsip Kerja Serat Optik
  1. Sinyal awal/source yang berbentuk sinyal listrik ini pada transmitter diubah oleh tranducer electrooptic (Dioda/Laser Dioda) menjadi gelombang cahaya. 
  2. Gelombang cahaya selanjutnya ditransmisikan melalui kabel serat optik menuju penerima/receiver yang terletak pada ujung lainnya dari serat optik. 
  3. Pada penerima/receiver sinyal optik ini diubah oleh tranducer Optoelektronik (Photo Dioda) menjadi sinyal elektris kembali.

Dalam perjalanan sinyal optik dari transmitter menuju receiver biasanya akan terjadi redaman cahaya di sepanjang kabel optik, sambungan-sambungan kabel dan konektor-konektor di perangkatnya. Oleh karena itu jika jarak transmisinya jauh maka diperlukan sebuah atau beberapa repeater yang berfungsi untuk memperkuat gelombang cahaya yang telah mengalami redaman sepanjang perjalanannya.

Prinsip Kerja Serat Optik 

Prinsip kerja serat optik digambarkan dengan penjelasan sebagai berikut (Praja dkk, 2013):
Prinsip Kerja Serat Optik
  1. Sinyal awal/source yang berbentuk sinyal listrik ini pada transmitter diubah oleh tranducer electrooptic (Dioda/Laser Dioda) menjadi gelombang cahaya. 
  2. Gelombang cahaya selanjutnya ditransmisikan melalui kabel serat optik menuju penerima/receiver yang terletak pada ujung lainnya dari serat optik. 
  3. Pada penerima/receiver sinyal optik ini diubah oleh tranducer Optoelektronik (Photo Dioda) menjadi sinyal elektris kembali.

Dalam perjalanan sinyal optik dari transmit
Posted by Unknown
11 comments | 2/25/2014 05:29:00 AM

PENGERTIAN POINT TO POINT, POINT TO MULTIPOINT, DAN MULTIPOINT TO MULTIPOINT

1. Point to Point (PTP)
      Point to Point Adalah salah satu komputer/perangkat yang disambungkan ke satu perangkat/komputer saja baik menggunakan perangkat wireless maupun menggunakan kabel Lan saja.
      Contoh : kita melakukan sharing antar laptop menggunakan kabel Lan Cross.
2. Point to Multipoint (PTMP)
      Point to Multipoint Adalah satu komputer/perangkat yang dapat di sambungkan ke banyak komputer/perangkat dan biasanya jaringan ini digunakan pada area hotspot ataupun pada warnet. karena dari 1 server di sebar ke beberapa client.
ter menuju receiver biasanya akan terjadi redaman cahaya di sepanjang kabel optik, sambungan-sambungan kabel dan konektor-konektor di perangkatnya. Oleh karena itu jika jarak transmisinya jauh maka diperlukan sebuah atau beberapa repeater yang berfungsi untuk memperkuat gelombang cahaya yang telah mengalami redaman sepanjang perjalanannya.



komunikasi data

Komunikasi data  adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau lebih alat (bahasa Inggris:  device ) (seperti kompute...